Monday, August 25, 2008

Habbatussauda

Pasti banyak yang bingung baca judulnya. Well gue itu diperkenalkan dengan habbatussauda oleh teman sekantor yang prihatin melihat gue kok sering sakit. Gue sendiri pertama kali ditawarkan hanya dapat bereaksi "apaan" tuh? Maklum dari namanya aja aneh sekali kedengarannya di kuping gue.

Pas dikasih (ngga kira-kira lagi dikasihnya 1 botol yang isi 90 kapsul) dan diminta minum 2 kali sehari sebanyak 2 kapsul pada pagi hari dan sore/malam hari. Ya gue coba aja minum. Gue udah dikasih tahu dan juga baca-baca di beberapa website bahwa kadang pada beberapa hari pertama sampai seminggu suka ada reaksi seperti gatal, mual, pusing, sering buang air kecil dll. tapi ini sifatnya hanya sementara karena merupakan proses detoksifikasi.

Minggu pertama gue konsumsi, alhamdulillah gue tidak merasakan efek yang aneh-aneh. Setelah seminggu gue coba langsung lepas dari obat-obatan medis yang sudah biasa gue konsumsi sejak dirawat di rumah sakit bulan Maret/April lalu. Gue terus terang nekat aja deh, benar-benar pengen tahu apakah habbatussauda ini akan dapat membantu menurunkan dan menormalkan tensi darah gue. Gue memang rajin sih ukur tensi di kantor, minimal 3 kali seminggu.

Pada awalnya efek yang paling terasa oleh gue adalah badan ngga cepat capek. Selain itu porsi makan gue juga berkurang karena cepat kenyang. Tekanan darahpun pelan-pelan turun dan stabil di 130/90 pada bulan pertama. Sekarang gue sudah 2 bulan mengkonsumsi obat herbal ini dan alhamdulillah tensi gue sudah stabil di 120/80. Ada kalanya suka naik juga tapi di 130/90.

Karena efek yang gue rasakan setelah mengkonsumsi obat ini positif, gue mencoba meyakinkan orang tua gue untuk mulai mengkonsumsi juga. Nyokap dan bokap khan sudah "sepuh". keduanya juga sempat kena stroke beberapa tahun yang lalu. Selain itu mereka juga ada masalah kesehatan lain seperti kolesterol, kadar gula tinggi, asam urat dll. Yang pertama semangat mau nyoba bokap gue dan beliau pada minggu pertama sudah merasa kondisi kesehatannya lebih baik. Terus nyokap juga mengikuti dan efek yang paling dia rasakan adalah stamina dia lebih baik dan lutut dia yang selalu sakit karena osteoporosis sekarang sakitnya jauh berkurang setelah minum habbatussauda ini. Alhamdulillah semua yang mencoba di keluarga gue hasilnya positif semua.

Mungkin pada 'wondering" ya habbatussauda itu apa........nama lainnya itu jinten hitam dan nigella sativa. Kualitas yang terbaik katanya dari Afrika (ini berdasarkan hasil gue baca-baca ya). Khasiatnya antara lain dapat membantu meringankan dan menyembuhkan penyakit-penyakit antara lain:

  • Rematik
  • Asam urat
  • Peradangan persendian
  • Tenggorokan
  • Migrain
  • Exim
  • Berbagai alergi
  • Gangguan jantung
  • Batu empedu
  • Liver
  • Kencing manis
  • TBC
  • Paru-paru kronis
  • Sesak napas
  • Asma
  • Stroke
  • Menstabilkan kolesterol
  • Tekanan darah dan gula darah
  • Anemia
  • Membantu mengatasi wasir
  • Insomnia
  • Kanker
  • Membuang racun dalam tubuh
  • Meningkatkan ASI
  • Meningkatkan daya tahan tubuh/stamina
  • Menstabilkan hormon

Banyak banget deh khasiatnya dan karena gue dan keluarga sudah merasakannya sendiri.....gue jadi berani nulis di blog ini. Tapi kita juga harus tetap disiplin untuk menjaga pola makan

Nyokap malah sekarang jadi mulai jualan habbatussauda ini. Jadi kalau ada yang berminat boleh deh email ke gue ya. Hehehehehe jadi promosi jualan deh……..

Kisah ketemuan 22 Agustus 2008

Akhirnya rencana ketemuan sama temen-temen main saat SMP kelas 3 terlaksana juga. Gue amat sangat senang walau yang datang hanya gang Cibulan (Chandra, Eruni, Harry, Aditya, Chacha (anaknya Chandra & Harry) dan gue. Kenapa gue kasih nama gang Cibulan karena pada tahun 2001 lalu kita pernah sama-sama pergi dan menginap di Cibulan. Tapi anggotanya ada yang kurang karena anaknya Chandra dan Harry yang namanya Nisa ngga ikut kali ini.

Anyway, sebenarnya gue kecewa sama teman-teman yang ngga bisa datang. Maklum deh karena sebenarnya rencana ini khan permintaan teman lain dan gue hanya membantu organisir aja. Eh malahan yang minta gue arrange ngga nongol. Udah gitu ngasih tahunya juga gara-gara gue sms sore-sore untuk konfirmasi kehadirannya. Eh enteng banget ya jawabnya belum tahu bisa atau nggak karena ada urusan kantor. Gimana sih. It's not the first time he's done this to me and my friends....jadi gue kecewa banget deh. Yang lain ada yang memang ngga bisa datang karena urusan kantor dan juga sakit....ya apa boleh buat.

Harry ternyata sudah tiba duluan di Plasa Senayan, jadi pas gue nyampe kita menuju ke Courtyard Terrace aja yang kelihatan masih belum penuh. Maklum khan suasana Plasa Senayan kalau hari Jum'at, pasti tempat makannya luar biasa penuh jadi kalau ada yang masih lowong mendingan ke sana aja deh. Tempatnya lumayan cozy sih, gue udah lama banget ngga pernah kesini, ada kali lebih dari 5 tahun. Sekarang makanan yang disajikan adalah Chinese Food. Gue inget terakhir gue datang menunya makanan barat deh. Tapi makanannya cukup enak loh dan banyak variasinya.

Walau yang datang sedikit tapi cukup menyenangkan juga karena memang sudah lama banget kita ngga pernah ketemuan begini. Terakhir bulan Desember 2006 untuk acara karaoke bersama. All and all it was a good night.

Thursday, August 21, 2008

Pada nekat ya sekarang.....

Minggu lalu sewaktu dalam perjalanan pulang gue menyaksikan adegan yang membuat gue tercengang. Perjalanan gue belum terlalu lama, bahkan baru sampai diatas jembatan di Kuningan setelah hotel Four Seasons. Kondisi lalu lintas pun macet tapi masih jalan walau tersendat-sendat.

Gue sih seperti biasa lagi chit chat di mobil sama temenku dan gue ngeliat orang lewat jalan kaki. Gue jarang banget ngeliat ada pedagang asongan jualan sampai di jembatan jadi pemandangan itu agak janggal buat gue. Tapi pas gue lihat kok dia ngga bawa apa-apa. Ooooh mungkin karena macet kali ya dia ngga sabar turun dari bis terus jalan kaki..........itulah yang terlintas di pikiran gue.

Selang mungkin lebih 5 menit sedikit yang jelas ngga sampai 10 menitlah orang yang barusan gue lihat, jalan lagi lewat deket mobil yang gue tumpangi tapi menuju arah yang berlawanan alias menuju ke belakang. Tapi gelagatnya agak mencurigakan karena beberapa kali menoleh ke arah depan (bingung ngga nih bacanya....hehehehe). Taunya di sebelah kiri juga ada orang lain yang melakukan hal sama berjalan sambil menoleh-noleh ke depan.

Kita semua yang dimobil khan jadi curiga ada apa sih. Eh pas kita lihat lebih jauh ke depan mungkin sekitar 5-6 mobil di depan gue ada Toyota Harrier yang kaca spionnya ngga ada kedua-duanya. Rupanya orang yang lewat tadi adalah pencuri kaca spion.

Gue sering denger dan baca soal pencurian kaca spion, tapi selama ini gue pikir memang hanya kacanya saja yang dicongkel. Yang gue lihat ini sama rumah-rumahnya diambil. Gue bingung aja gimana caranya ya karena malingnya ngga kelihatan membawa alat apa-apa.

Selain itu gue jadi merasa safety zone atau comfort zone gue terganggu. Ini terjadi di jalanan yang sehari-hari gue lalui dan ngga jauh juga dari kantor. Mungkin juga karena orang-orang yang berada di sekitar gue juga pada tercengang kayak gue atau gimana, gue juga sempat prihatin kok ngga ada yang turun untuk tangkap 2 maling tersebut padahal jalanan macet. Ngga ngerti juga deh gue.....

Wednesday, August 20, 2008

What an experience...(Part 2)

Seperti biasa mau posting soal waktu gue sakit bulan Maret/April lalu selalu kesela sama hal lain. Walau rada basi tapi ngga apa deh gue share juga disini.

Sewaktu gue dirawat di RS International Bintaro (RSIB) bulan Maret lalu itu, gue sempat menjalani beberapa test untuk memastikan apa yang membuat tensi gue sampai tinggi (kebayang ngga sih sempat 178/100) dan juga jadi sesak napas. Gue sempat di USG jantungnya dan pas dilihat alhamdulillah semua kelihatan normal dan baik kata dokternya. Tapi ada terlihat seperti sumbatan jadi disarankan untuk menjalankan sebuah tindakan lagi tapi namanya gue lupa....dikaterisasi gitu deh. Prosedur ini dijadwalkan keesokan harinya.

Gue ditanya apa ada yang perlu mendampingi dan gue bilang dengan mantap ngga, tapi dari RS bilang kalau bisa ada deh yang mendampingi.....ya udah gue minta tolong sama nyokap aja untuk nemenin gue. Sewaktu dibuatkan appointment gue sempat nanya prosedurnya lama ngga dan dimana? Jawaban dari susternya palingan 10-15 menit dan dilakukan di ruang UGD. Ya gue semakin tenang deh soalnya deket di ruang UGD khan hanya di lantai dasar RS jadi nyokap ngga usah banyak berjalan (maklum kaki sudah cepat capek dan sering sakit karena osteoporosis).

Keesokan haripun tiba dan gue diminta siap-siap untuk proses katerisasi ini. Oleh karena lagi banyak yang dikamar gue, jadi gue bagi tugas aja supaya bokap gue yang nunggu dikamar karena tas, dompet, hp gue tinggal semua. Kebetulan ada kakak gue juga jadi gue minta tolong dia untuk nemenin nyokap jalan ke ruang UGD......kalau gue khan pakai kursi roda.

Suster datang, meluncurlah gue dengan kursi roda menuju ruang UGD disertai nyokap dan kakak gue. Sesampainya di depan ruang UGD kursi roda gue berhenti. Gue bingung kok berhenti di depan pintu dan bukan didorong langsung menuju ruang UGD. Jawaban susternya santai banget khan nunggu ambulans mbak.........WHAT???????? Kok pakai nunggu ambulans untuk apa gue pikir..........ternyata yang dimaksud dengan UGD adalah UGD di Mitra Keluarga Jatinegar dan bukan UGD di RSIB. Busyet deh. Karena gue pikir perjalanan cuman ke lantai dasar ya gue hanya pakai piyama aja dan ngga bawa apa-apa. Nyokap lebih kaget lagi karena dia juga ngga siap untuk pergi jauh tapi karena semua sudah disiapkan mau ngga mau dia mesti ikutan dan kakak gue juga dengan terpaksa ikut meluncur ke Jatinegara.

Aduh pengalaman tak terlupakan deh. Gue masuk ambulans tidur di tempat tidurnya dan diikat segala supaya ngga jatuh.......padahal gue duduk juga bisa wong ngga kenapa-kenapa. Yang ada tiduran di mobil jadi pusing dan mual dan gue rubah posisi gue jadi tengkurap menghadap ke depan. Udah gitu sirenenya pakai dinyalain lagi kenceng banget. Udah gitu AC di ambulans tersebut dinginnya minta ampun. Kita terjebak macet juga menuju Jatinegara karena sempat hujan deras sehingga daerah Jatinegara tergenang.

Sesampai di RS gue didorong pake tempat tidur ambulans itu melewati lobi dan menuju ruang tindakan..........asli udah kayak sakit apa aja gue. Di RS inipun terpaksa nunggu lama karena dokternya sendiri terjebak macet dari Bintaro ke Jatinegara. Kita nunggu ada kali lebih dari 1 jam. Gue laper lagi tapi hanya pakai piyama jadi ngga bisa jalan-jalan nyari makanan. Untung ada kakak gue kalau ngga wuah berabe tuh.

Setelah menunggu cukup lama akhirnya dokternya datang juga. Gue diminta masuk ke ruang tindakan. Agak terintimidasi gue karena begitu masuk ruangannya busyet deh peralatan yang ada besar-besar gitu kok tidak sesuai dengan keterangan bahwa ini tindakan kecil.

Gue diberi suntikan lokal supaya kebal di pangkal paha kanan karena di situlah letak vena yang langsung menuju jantung. Disuntiknya sih sempat ketakutan karena ketakutan ngeliat alat-alatnya tapi ternyata hanya seperti digigit semut api. Sambil nunggu reaksi obat kebal yang disuntik tadi peralatan untuk tindakan mulai terlihat jelas. Ada selang panjang banget menurut gue dan sepertinya lebar........yang ada di benak gue mau diapakan tuh selang. Anyway akhirnya dokter mulai memasukkan selangnya lewat pangkal paha yang disuntik tadi setelah venanya ketemu dan dibuatkan insisi kecil. Setelah selangnya masuk (gue udah ngga tahu deh masuknya seberapa), disuntikkan cairan yang kalau di monitor warnanya gelap sehingga bisa terlihat aliran darah ke jantungnya gimana. Pas disuntikkan cairan itu gue sempat merasa ngga nyaman karena seperti ada yang nekan jantung gue.........ngga nyaman banget tapi untungnya hanya sebentar. Habis itu dokternya lihat di monitor pergerakan cairan tadi dalam vena gue yang menuju ke jantung. Udah gitu selesai deh. Memang benar hanya sebentar prosedurnya. Tapi pas selesai gue sempat melihat selang yang tadi dipakai dan sudah dikeluarkan dan berdarah.....panjang juga ternyata.

Setelah tindakan itu paha gue yang habis disayat tadi diperban dan diletakkan bantalan pasir diatasnya dan diminta jangan bergerak selama 10 jam untuk menghindari kebocoran dari bekas luka tadi. Seems simple right? Ternyata gue tersiksa nunggu 10 jam itu, mana kepengen pipis lagi terpaksa ditahan-tahan karena memang tidak boleh bergerak.

Sesampainya kembali di RSIB ternyata bokap lagi tidur-tiduran sambil menonton TV. Karena tadi perginya buru-buru dan salah informasi, ngga ada yang mikir khan untuk nyiapin atau beliin makan siang untuk bokap selagi nunggu.....untung dia jeli dan memakan makanan gue yang disediakan. Tapi malang di gue, gue juga masih laper dan akhirnya gue jajan deh.

Hasil dari katerisasi itu pas dilihat yang dikira sumbatan menuju jantung ternyata ngga terlihat lagi saat prosedur dilakukan jadi jantung gue kondisinya alhamdulillah baik dan normal. Memang ada terlihat sedikit penebalan dan itu biasanya disebabkan oleh tekanan darah yang tinggi. Tapi itulah yang membuat gue dan dokternya bingung, gue selama ini ngga pernah tensi tinggi biasanya kalau ngga normal malah dibawah normal. Yang penting sekarang adalah minum obatnya dan jaga makan.

Beberapa hari kemudian gue diperbolehkan pulang deh. Sampai sekarang luka bekas sayatan prosedur katerisasi ini masih ada.....walau kecil tapi selalu mengingatkan gue pada hari yang menggelikan sekaligus menakutkan itu.

Dapat tugas nih....

Dari beberapa bulan yang lalu gue mendapatkan tugas untuk mengkoordinasi Wellness Program di kantor. Jujur aja tugas ini bukanlah sesuatu yang mudah karena gue ngga punya pengalaman untuk masalah Wellness ini. Akhirnya gue buka-buka aja website sambil baca-baca. Dari riset-riset ini gue menemukan banyak hal menarik yang gue sendiri ngga tahu sebelumnya.

Gue akan posting deh kalau ada hal-hal yang menarik soal topik ini ya. Gue lebih senang yang keterangannya bersifat populer dan tidak terlalu medis karena sulit untuk dipahami oleh orang awam seperti gue.

Quick Tips for Stress

Are you stressed? Try these quick tips for stress and start feeling better immediately!
  • Get organized and learn to plan. When possible, take on projects one at a time and work on them until completed. If you can't do this, you may have too much on your plate.

  • Recognize and accept limits. No one is perfect. Set achievable goals for yourself.

  • Learn to play, and laugh! Find pastimes that are enjoyable and take time for yourself.

  • Change your thinking. The things you tell yourself in your mind create stress in the body.

  • Whenever your mind starts running away, say "STOP." Refocus your thoughts on positive, constructive ideas by taking a breath and calming down.

  • Learn a method of relaxation.

  • Remind yourself that other people or situations cannot make you "stressed." When something comes up you can choose to react in a stressful way, or choose to react in a calm way. Learning relaxation skills is helpful in achieving this.

Rumah Jambuluwuk

Hari Kamis lalu, gue berkesempatan untuk survei beberapa tempat untuk keperluan sebuah workshop yang rencananya akan diselenggarakan bulan Oktober mendatang.

Jadwal gue hari itu adalah untuk melihat Novotel Bogor, dan beberapa villa/hotel di Puncak seperti The Pinewood, Hotel Seruni 2 dan Rumah Jambuluwuk.

Gue adalah orang yang bisa dibilang jarang bepergian, jadi kesempatan survei ya gue manfaatkan juga untuk sedikit "clear my head". Anyway, pada hari itu tujuan terakhir adalah Rumah Jambuluwuk di daerah Tapos. Jalan menuju tempatnya sih ngga terlalu buruk walau memang jalannya perlu diperbaiki. Dari jalan raya Puncaknya mungkin sekitar 20 menit deh waktu yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

Pertama sampai gue sempat bingung karena kita berhenti di depan pagar yang rupanya seperti pagar rumah yang biasa kita temui di daerah Pondok Indah atau Menteng. Gue agak skeptis aja tempat apaan ini. Tapi begitu pagar dibuka kita dihadapkan pada sebuah lahan yang cukup luas ternyata dan amat sangat asri.

Bangunannya terdiri dari vila-vila berbentuk kayu dimana vila tersebut terdiri dari 3 dan 4 kamar tidur. Pemandangan yang kita dapatpun amat cantik karena lokasi letaknya menghadap Gunung Pangrango dan Gunung Salak.

Fasilitas yang ada antara lain: 15 vila yang terdiri dari 9 vila dengan 3 kamar tidur dan 5 vila yang terdiri dari 4 kamar tidur. Ada kolam renang, ruang karaoke, tempat bermain anak-anak dimana terdapat patung-patung binatang berbentuk zebra, singa dan gajah......udah serasa di Afrika aja deh karena ada binatang-binatang tersebut.....hehehehehehe, ada kolam renang, jogging track, tempat main billiard, pingpong, bola basket dan ada juga fasilitas untuk kegiatan outbound. Selain itu ada juga tersedia 1 vila VVIP dimana terdapat fasilitas kolam berenang pribadi. Fasilitas rapat juga cukup memadai buat yang ingin mengadakan workshop dengan jumlah peserta sampai 50 orang. Suasana dijamin tenang deh disana.

Gue amat terkesan dengan tempat ini mungkin karena gue senang dengan pemandangannya dan juga bangunannya yang dari kayu. Selain itu tamannya juga banyak tanaman dan bunga. Bolehlah ini menjadi tempat tujuan berlibur kalau ke daerah Ciawi.

Alamatnya:
Jalan Raya Tapos, Ciawi, Bogor, Jawa Barat
Phone: 0251 246432

Beberapa foto yang sempat gue ambil:



Monday, August 18, 2008

Ketemuan lagi....

Sudah cukup lama gue dan teman-teman main SMP ngga pernah ketemu. Teman-teman main ini terdiri dari 6 cewek (termasuk gue) dan 9 cowok. Susah sekali untuk mengumpulkan mereka untuk bisa hadir dalam satu waktu. Diantara 6 cewek yang ada, satu malah sudah nun jauh di Melbourne dan yang satu lagi selalu mengalami kesulitan untuk datang kalau pertemuan diadakan pada hari kerja, dia selalu minta akhir pekan alias weekend. Padahal kalau weekend gue agak keberatan karena teman-teman lain khan ada keluarga dan gue ngga mau ganggu waktu mereka dengan keluarga.

Karena sudah beberapa teman-teman yang meminta gue untuk mengkoordinir acara ketemuan lagi, well gue coba untuk menjadwalkan makan malam bersama sebelum bulan puasa nih. Rencananya sih hari Jum'at ini tanggal 22 Agustus. SMS sudah gue kirimkan ke mereka tapi seperti biasa baru beberapa yang dengan tegas mengatakan akan hadir.....well I guess it's better than nothing right? Sebenarnya jujur aja gue sendiri suka sebel kalau harus mengkoordinir ketemuan ini. Yang membuat sebel adalah ada yang ngga mau jawab sms gue. Padahal bisa atau tidak khan tinggal sms, gue ngga akan maksa orang untuk datang kalau ngga bisa. Udah gitu karena seringnya yang dadakan batalin bikin gue juga rada patah semangat untuk jadi koordinator ketemuan.......capek hati soalnya.

Terakhir kita berhasil ketemuan walau hanya berenam sekitar pertengahan tahun 2006. Ya itu udah lumayan deh daripada ngga sama sekali. Lihat deh foto dibawah....

Setelah itu seinget gue ngga pernah berhasil deh ketemuan lagi. Setiap kali di jadwalkan selalu ada aja yang batal dadakan dan akhirnya gue batalin aja sekalian. Mudah-mudahan kali ini lebih banyak yang bisa hadir.....

Awal Ketertarikan Memasak....

Beberapa hari yang lalu selagi gue chat sama salah satu teman SMP gue, dia bilang "kok ngga pernah update blog lo"........jadi iseng gue buka lagi deh blog gue. Ternyata memang sudah lama juga gue ngga pernah menuliskan sesuatu disini ya.

Awal gue buat blog ini gue berpikir bisa jadi wadah buat gue untuk menulis segala apa yang gue alami, baik yang menyenangkan maupun yang kurang berkenan. Tapi setelah berjalan kok lebih seneng nulis kalau gue habis bereksperimen dengan resep-resep masakan atau kue baru. Tapi itupun jarang juga gue lakukan. Gue sebenarnya adalah orang yang senang berada di dapur, gue senang banget bisa nyoba-nyoba resep kue atau masakan baru. Gini-gini gue pernah punya usaha kue kering kecil-kecilan walau musiman (biasa toh hanya Lebaran dan Natal saja). Sempat juga menerima pesanan lasagna kalau ada yang perlu. Tapi itu dulu, sekarang boro-boro deh mikir mau jualan kue atau lasagna, tenaga rasanya sudah terkuras dari hari Senin sampai Jum'at dengan kegiatan sehari-hari yaitu mencari nafkah menjadi pegawai kantoran.

Gue mencoba mengingat pertama kalinya gue mulai menyukai hal-hal yang berhubungan dengan memasak. Yang jelas waktu gue kecil (dalam hal ini maksud gue sebelum gue menginjak kelas 2SD), gue selalu senang kalau nyokap gue membuat kue. Sewaktu gue kecil, nyokap sempat les membuat aneka roti dan kue sama "mang Mubin" dan sering praktek di saat beliau tidak bekerja. Yang gue inget kalau dia membuat kue atau dalam hal ini cake, dia selalu membuatkan khusus buat gue di cetakan kecil yang dibagian bawahnya ada bentuk kelincinya. Entah kenapa setiap dia membuat cake selalu yang ada bentuk kelincinya diperuntukkan buat gue, sampai-sampai kalau bukan yang bentuknya kelinci gue ngga mau makan.......aneh juga ya kelakuan kita saat kecil. Anyway, mungkin itulah saat gue mulai diperkenalkan dengan yang namanya pembuatan kue dan hal-hal yang berhubungan dengan dapur.

Saat gue menjalani masa sekolah SD di San Francisco, seperti yang telah gue utarakan dalam salah satu entry di blog ini, gue mendapatkan guru yang teramat istimewa yang memperkenalkan gue pada hal-hal baru yang tidak pernah gue tahu sebelumnya. Salah satu program yang sering dia adakan (jujur gue lupa berapa kali sebulan dia mengadakan acara ini) adalah memasak. Memasak dalam hal ini bukanlah memasak yang rumit atau heboh. Dia lebih mengajarkan kita pada hal-hal mudah, yang bahan-bahannya dapat kita temukan di rumah.

Gue ingat banget saat sekelas membuat "pizza" dan "rock candy". Pembuatan pizza itu sendiri tidak rumit tidak seperti pizza yang kita kenal saat ini. Bahannya hanyalah roti tawar, saos tomat dan keju. Ada juga yang kami isi dengan sosis. Amat mudah memang dan terus terang karena "exposure" terhadapa memasak di kelas ini yang membuat gue ingin mempraktekkannya di rumah. Hasilnya gue membuat pizza ini di rumah buat keluarga. Mungkin karena gue menunjukkan minat dalam hal memasak ini, gue inget banget nyokap membeli sebuah buku memasak buat anak-anak dari Betty Crocker. Sampai hari ini buku tersebut masih ada tersimpan dengan baik.

Resep-resep dalam buku tersebut amat sangat mudah dan gue amat tergelitik untuk mencobanya satu persatu. Untung nyokap mendukung, jadilah kalau weekend datang nyokap sering menugaskan gue untuk membuat resep dari buku masak tersebut untuk keluarga di rumah. Itulah awal gue benar-benar masuk dapur dan memasak. Mungkin saat itu gue kelas 3 atau 4 SD. Untungnya keluarga gue dalam hal ini bokap, kakak dan adik gue ngga protes, mereka dengan senang hati mencoba hasil karya gue.

Begitulah awal gue mulai masuk dapur dan tertarik dengan memasak. Sampai sekarang gue bukan ahli masak karena tidak menguasai tehnik-tehnik memasak yang ada, bagi gue yang penting jadi dan enak (hehehehehe). Kadang gue berpikir mungkin dulu gue sekolah perhotelan salah masuk jurusan, mestinya masuk Food Production dan bukan Hotel Management.....kali ya....

Saat gue lagi jenuh sama kerjaan kantor, gue suka terpikir apa gue mulai lagi ya usaha kue gue walau kecil-kecilan tapi lumayan menyenangkan......let's wait and see.